Minggu, 25 Januari 2015

Masa Penjajahan Jepang

Penjajahan Jepang di Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di kawasan Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara Asia dan merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil industrinya. Sejak awal abad 20 Jepang telah menjadi negara industri dan mulai melaksanakan imperialisme modern saat itu Jepang berhasil menduduki korea dan cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun 1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut. Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan, minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as. Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya


B. PERMASALAHAN
Selama pendudukan Jepang di Indonesia memunculkan permasalahan sebagai berikut :
1. Kapan penyerbuan Jepang ke pulau jawa ?
2. Apa yang dilakukan tentara belanda pada saat itu dan mengapa demikian ?
3. Mengapa pada saat Jepang masuk ke indonesia tidak ada perlawanan dari rakyat indonesia /
4. Bagaimana mempertahankan Jepang /
5. Apa yang dilakukan Jepang kepada rakyat indonesia pada masa pemerintahannya /
6. Organisasi-organisasi apa saja yang dibuat Jepang pada masa itu dan apa tujuannya ?
7. Apa reaksi bangsa indonesia terhadap pemerintahan Jepang /
8. Apa yang dilakukan bangsa indonesia selanjutnya ?
9. Bagaimana akhir pendudukan Jepang di indonesia ?


AWAL KEDATANGAN DAN MASA PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA

Awal kedatangan
Pendudukan Jepang di Indonesia di kota Tarakan pada 10 januari 1942, selanjutnya Jepang melebarkan sayapnya hingga ke Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang dan Bali yang berhasil dikuasai Jepang dari kurang waktu Jan- Feb 1942, sedangkan ibukota Jakarta di duduki pada tanggal 05 Maret 1942.
Tentara Belanda yang pada saat itu masih berkuasan di Indonesia ke, kesalahan menghadapi serangan tentara Jepang, dan akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat pada Jepang tepatnya pada tanggal 08 Maret 1942 di Kalijati-Subang.

PEMBAGIAN 3 WILAYAH INDONESIA OLEH JEPANG
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berbeda dengan masa penjajahan Belanda pada penjajahan Belanda pemerintah di pegang oleh pemerintah sipil sedangkan massa pendudukan Jepang di pimpin oleh militer dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia di bagi dalam 3 wilayah kekuasaan militer yaitu sebagai berikut :
a. Wilayah I, meliputi P. Jawa dan Madura dengan pusat komando pertahanan di Batavia dipimpin oleh ke-16 AD
b. Wilayah II, meliputi P. Sumatera dan Kepulauan di sekitarnya dengan pusat komando pertahanan di bukit tinggi dipimpin oleh tentara ke-25 AD.
c. Wilayah III, meliputi p. Kalimantan, sulawesi, sulawesi, maluku, bali dan nusa tenggara dengan pusat komando pertahanan di makasar dipimpin oleh Armada Selatan ke-2 Al di Makassar.

UPAYA JEPANG YANG MELIBATKAN RAKYAT INDONESIA
Jepang yang menanamkan bangsa dan negerinya Nippon berusaha mengarahkan semua di Indonesia untuk mendukung dalam perang melawan sekutu, selain itu Jepang berupaya untuk mempertahankan wilayah Indonesia dari ancaman sekutu dengan cara melibatkan rakyat Indonesia dalam beberapa organisasi antara lain :
a. Gerakan Tiga A
Dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang diketuai oleh Mr. Syamsudin latar belakang pendirian gerakan tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pelindung Asia
- Nippon Pemimpin Asia
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Dipimpin oleh empat serngkai, yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas mansur. Dibentuk pada bulan agustus 1942 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943, tujuannya untuk Jepang ialah untuk memusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam rangka membantu usaha jepang.
c. Cholo Sangi In (Badang Pertimbangan Pusat)
Dibentuk tanggal 3 september 1943, diketuai Jenderal Tojo (Perdana Menteri jepang), anggota berjumlah 43 orag, 23 orang diangkat Jepang 18 orang utusan kresidenan dan kotapraja jakarta raya, dan 2 orang utusan di Yogyakarta dan surakarta.
d. Jawa Kokokai
Pada tahun 1944, panglima tentara Jepang yang menduduki jawa menyatakan berdirinya organisasi "jawa hokokai' atau Himpunan kebaktian Jawa, sebagai organisasi resmi pemerintah. Tugas mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, pajak, dan menanam tamanan jarak sebagai bahan baku minyak pelumas untuk jepang.

EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM DAN TENAGA KERJA INDONESIA OLEH JEPANG
Pemerintah pendudukan Jepang merupakan pemerintahan militer. Oleh karena itu, sesuai dengan keadaan perang pada saat itu, semua jenis kegiatan diarahkan untuk kepentingan perang. Pemerintah pendudukan Jepang telah melakukan eksploitasi secara besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia serta tenaga manusia yang ada demi memenangkan perang melawan sekutu.
1. Cara-cara Jepang di Indonesia mengeksploitasi sumber kekayaan alam
a. Petani harus menyerahkan hasil panen, ternak dan harta milik serta mereka yang lain kepada pendudukan Jepang untuk biaya perang asia pasifik.
b. Hasil kekayaan alam di Indonesia yang berupa hasil tambang perkebunan dan hutan di angkut ke jepang.
c. Jepang memaksa penduduk untuk menanam pohon jarak pada lahan pertanian.
2. Cara I Jepang di indonesia mengeksploitasi tenaga kerja
a. Romusha, kerja paksa tanpa upah.
b. Kinrohosi, kerja paksa tanpa upah bagi tokoh masyarakat
c. Wajib Militer
1) Seinendan (Barisan Pemuda) dibentuk tanggal 9 Maret 1943 bertugas sebagai tentara melawan sekutu.
2) Keibodan (Barisan pembantu polisi) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 bertugas menjaga keamanan desa.
3) Fujinkai (Barisan wanita) dibentuk agustus 1943 bertugas sebagai anggota palang merah dan sebagai wanita penghibur.
4) Jawa Hokokai (Pehimpunan kebaktian Raya Jawa) dikebumikan 1 maret 1944.
5) Suishintai (Barisan Pelopor)
6) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)
7) Peta (Pembela Tanah Air)

PERGERAKAN MASSA DAN PERLAWANAN TERHADAP JEPANG
Ada dua strategi yang digunakan para pejuang Indonesia dalam menghadapi pemerintah penduduk Jepang, yakni :
1. Kooperatif, cara bekerja sama dengan Jepang, dengan mengikuti organisasi-organisasi Jepang. Dengan demikian mereka mendapat pelajaran militer dari organisasi-organisasi tersebut.
2. Non kooperatif penduduk strategi non kooperatif, tidak mau bekerjasama dengan Jepang mereka membentuk organisasi, antara lain :
a. Kelompok Syahrir, beranggotakan kaum terpelajar di berbagai kota.
b. Kelompok Amir Syarifudin yang antifasis dan menolak bekerja sama dengan Jepang
c. Golongan Persatuan Mahasiswa yang sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa kedokteran
d. Kelompok Sukarni, yang anggotanya antara lain Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh dan Maruto Mitimiharjo
e. Golongan Kaigun, yang anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang
f. Pemuda Menteng, yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta.

Perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh rakyat Indonesia
1. Perlawanan rakyat Cot Plieng dekat Lhok Seumawe – Aceh
Perlawanan ini terjadi pada tanggal 10 November 1942 Tengku Abdul Jalil.
2. Pemberontakan di Singaparna, Tasikmalaya pimpinan K.H. Zainal Mustafa, hari jum’at tanggal 25 Februari 1944.
3. Pemberontakan rakyat dibiak
4. Pemberontakan rakyat di indramayu

AKHIR KEKUASAAN JEPANG DI INDONESIA
Pada akhir tahun 1944, Jepang semakin terdesak, beberapapusat pertahanan di Jepang termasuk kepulauan saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat.
Terdesaknya pasukan Jepang diberbagai front menjadi berita menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Harapan bangsa Indonesia agar terjadi perubahan sikap terhadap penguasa Jepang ternyata terwujud.
Jepang semakin terpuruk, semangat tempur tentara Jepang makin merosot dan persediaan senjata dan amunisi terus berkurang dan banyak kapal perang yang hilang, keadaan semakin diperburuk dengan perlawanan rakyat yang semakin menyala. Pada tanggal 17 Jui 1944, Jenderal Nideki Tojo diganti oleh Jenderal Koniaki Koiso. Pada tanggal 7 september 1994 jenderal koiso memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dikemudian hari.
Pada 1 Maret 1945, panglima Jepang letnan jenderal kumakici horada mengumumkan pembentukan badan penyelidikan usaha-usaha persiapan kemerdekan Indonesia (BPUPKI)
Seiring berjalannya BPUPKI pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dibom atom oleh sekutu dan pada tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkannya BPUPKI dan dibentuklah PPKI (Panitia persiapan kemerdekana Indonesia). PPKI yang dipimpin oleh ir. Soekarno beserta Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Widyadiningrat berangkat ke dalat, vietnam pada 2 Agustus 1945 bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kemerdekaan Indonesia. Bersamaan dengan itu ktoa nagasaki dibom atom oleh sekutu. Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu dan berakhirnya juga masa pendudukan Jepang di Indonesia.


DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Pendudukan Jepang di Indonesia memberikan dampak positif dan dampak negatif adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dampak positif
a. Rakyat Indonesia mempunyai rasa disiplin yang diterapkan Jepang
b. Rakyat Indonesia dapat berorganisasi
2. Dampak Negatif
a. Bidang sosial
- Kondisi ekonomi rakyat yang semakin menurun
- Kehidupan rakyat Indonesia di pedesaan makin parah
b. Bidang ekonomi
- Perampasan kekayaan rakyat
- Produksi pertanian makin menurun
- Sandang pangan sulit didapatkan
c. Bidang Politik
Tokoh-tokoh pergerakan nasional ditindas karena tidak mau bekerja sama dengan jepang.

KESIMPULAN
Pada awalnya kedatangan Jepang disambut baik oleh bangsa Indonesia, namun sambutan hangat ini dibalas dengan tindakan-tindakan yang menyengsarakan rakyat.
Jepang berupaya untuk mempertahankan wilayah Indonesia dari ancaman sekutu, yaitu dengan cara melibatkan rakyat Indonesia dalam beberapa organisasi Gerakan Tiga A, PUTERA, Cholo Sangi In dan Jawa Kosakai.
Ada 2 strategi yang digunakan para pejuang Indonesia dalam menghadapi pemerintah penduduk Jepang, yakni kooperatif dan non kooperatif penduduk strategi non kooperatif
Pendudukan Jepang di Indonesia memberikan dampak positif dan dampak negatif, dampak positifnya rakyat Indonesia mempunyai rasa disiplin yang diterapkan Jepang dan rakyat Indonesia dapat berorganisasi sedangkan dampak negatifnya pada bidang sosial berupa kondisi ekonomi rakyat yang semakin menurun dan kehidupan rakyat Indonesia di pedesaan makin parah, bidang ekonomi berupa perampasan kekayaan rakyat, produksi pertanian makin menurun dan sandang pangan sulit didapatkan serta bidang politik,

Jenis Jenis Pantun

PANTUN

Jenis Jenis Pantun :
Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Pantun Budi

Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Di antara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.
Contoh:
Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata di rongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada di rongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada di dalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik ke bukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palem
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

jangan suka makan mentimun
karna banyak getahnya
hai kawan jangan melamun
melamun itu tak ada gunanya

Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa

Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang di bumi

Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga

Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik ke hulu

 
 
Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka

Disangka nenas di tengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari

Pantun Nasihat

Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata

Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak di peti
Sembarang kerja boleh menjadi

Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Jangan suka bermain tali
Kalau tak ingin terikat olehnya
Putus cinta jangan disesali
Pasti kan datang cinta yang lainnya

Limau purut lebat di pangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera di atas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu digulai anak seberang
Jika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu
.
Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan.

Pantun Peribahasa

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu di ladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya di dalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan

Pantun Perpisahan

Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik di mana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi

Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

 
 
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah ?

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya?

Senin, 24 November 2014

CONTOH PIDATO BAHASA JAWA

Contoh Pidato Bahasa Jawa :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Bapak/Ibu guru lan poro rawuh ingkan kulo mulyaaken dening Allah SWT.

    Tepangaken asmi kulo Darmaji murid kelas gangsal Sekolah Dasar. Wonten akhir tahun pembelajaran puniko kulo badhe paring pidato masalah “Sekolah ijo”.

    Poro rawuh ingkang munulyo,

    Ingkang diarani “Ijo” puniko mboten mung salah sijining werno, nanging wonteng hubungane kalian seger, nyaman, lan lingkungan kang sehat. Ting pundhi-pundhi cukul wit-witan, woh-wohan, lan suket, tebih sangking polusi. Wit ageng-ageng kinoto rapi wonten tengen lan kiwane trotoar dalan. Mboten wonten macet dan sampah pating semerawut wonteng dalan.

    Kagem kulo, lingkungan ijo berarti kulo saget main lan seneng-seneng karo konco-konco, manas wonten ngisore srengenge tanpo kuawatir kulit dadi ireng. Kelas dadi nyaman kanggo sinau lan muleh sekolah tanpo kringetan.

    Poro rawuh ingkang minulyo,

    Kulo dilahirkan Wonten kota niki, Sangata – Kota Tambang Batubara. Lan kulo saklami-lamine tetep dados penduduk Sangata. Meski Kulo nembe nyedot howo Sangata sedoso tahun, ongko kang saget diitung ngangge deriji. Nanging kulo badhe nderek urun rembug masalah Sangata.

    Miturut Ibu, tiyang-tiyang saking pelosok penjuru Indonesia podho sami dateng wonten Sangata sami pahos pendamelan lan pungupo jiwo. Amargi, ting Sangata wonten tambang batubara – KPC, bapak kulo nyambut damel ting mriko. Wonten perusahaan sampun nerapaken aturan kesehatan lan keselametan lingkungan. Amargi kesehatan puniko penting sanget, mboten mawon dateng poro pekerja nanging ugi dateng poro siswo.

    Sinten ingkang badhe tanggung jawab njogo lingkungan sekolah niki lan dan Sangata dadi resik, ijo, lan sehat?

    Jawabane inggih puniko “Kito…Kito……..warga sekolah, masyarakat, lan pemerintah”. Bilih kito purun disiplin, mongko kito saget wujudaken sekolah kito dadi sekolah iji, lingkungane aman, lan nyaman kangge sinau. Lan diwiwiti sangking sekolah niki, kebersihan lan lingkungan sehat Kota Sangata saget diwujudaken. Mugi-mugi mimpi kulo lan kito sami saget dipun sembadani dening Allah.

    Kulo percados, bilih kito duweni coro ingkang bedo-bedo, nanging tujuane podho. Contone, kulo tanggungjawab marang lingkungan sekitar kulo, poro rawuh tanggungjawab marang lingkungane dewe-dewe. Masyarakat lan pemerintah tanggungjawab ning lingkungane, mongko kota niki bakal dados kota ingkang ijo lan sehat.

    Poro rawuh ingkang minulyo,

    Kulo percados bilih poro rawuh sarujuk kaleh usulan kulo ndadhosake sekolah niki ijo lan resik. Panggonan ~ poro rawuh gesang, Panggonan ~ poro rawuh padhos nafkah, Panggonan ~ anak-anak nulis cito-citone, lan “the place where your future begins” kados papan kang dipampang wonteng ngajenge sekolahan.

    Puniko wau urun rembug kulo, mugi-mugi saget maringi manfaat dateng kito sami. Amin ……

    Akhirul kalam…

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kegiatan PAB Kotama Skanza

Kegiatan PAB Kotama Skanza

PAB adalah penerimaan anggota baru. kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan anggota anggota kotama yang baru, berikut adalah foto-foto kegiatan kami saat PAB.





































makalah Bahan pangan nabati dan hewani


Tugas Kewirausahan
(Bahan Pangan Hewani dan Nabati)

Nama : ROMIDAH
XI TKJ 1

SMK N 1 BAWANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014




Bahan Pangan Hewani Dan Nabati
Pengertian :
· Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman.
· Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan.
Contoh dan Kandungan :
1. Bahan pangan Hewani

· Daging, Proteinnya sangat tinggi dan mudah dicerna dibandingkan dengan protein dari sumber nabati, dan di daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap serta beberapa kandungan vitamin dan mineral. Komposisi daging relatif mirip satu sama lain, terutama kandungan proteinnya yang berkisar 15-20 persen dari berat bahan.
· Telur, Menurut pusat kesehatan.blog, telur merupakan makanan yang bergizi, 15 persen terdiri dari protein, 10 persen dari lemak, dan 1 persen dari garam mineral serta vitamin, sedangkan 74 persen air. Karena mengandung banyak protein maka makanan ini merupakan bahan pembentuk tubuh yang baik dan bergizi
· Ikan, ikan mengandung 18 persen protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Ikan juga mengandung beberapa vitamin dan mineral yang sangat tinggi seperti vitamin A, vitamin D, thiamin, riboflavin, niacin, kalsium, magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium.

2. Bahan Pangan Nabati
· Kedelai.Kedelai termasuk tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar pembuatan tahu, dan tempe. Kedelai mengandung kadar protein yang tinggi. Untuk mendapatkan asupan protein nabati dari kedelai, bisa dengan mengonsumsi produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.
· GandumGandum atau yang juga dikenal dengan terigu juga termasuk sumber protein nabati. Protein yang terdapat pada gandum terdiri dari asam amino esensial (protein yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh) dan asam amino nonesensial. Gandum biasa digunakan sebagai bahan baku roti.
· kacang-kacangan Bahan makanan berikutnya yang mengandung protein tinggi yaitu kacang-kacangan. Berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang tunggak, dan kacang merah bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan protein.
· Brokoli.Sumber protein nabati berikutnya yaitu brokoli. Dengan mengonsumsi 100 kalori brokoli, maka tubuh akan mendapatkan asupan 7 gram protein dan 10 gram serat.
· Bayam.Selain brokoli, sayuran yang juga mengandung protein adalah bayam. Bayam memang mengandung protein, namun tidak begitu banyak. Tetapi, bayam mengandung nutrisi lainnya yang penting untuk tubuh.
Karakter :
1. Bahan Pangan Hewani

a. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c. . Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi
d. Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan  pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein. Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting
2. Bahan Pangan Nabati

a. Tekstur
Berdasarkan teksturnya, sifat fisik bahan nabati di kelompokan menjadi 5.
b. Pigmen atau Warna
Bahan pangan nabati mengandung pigmen yang menjadi sumber warna bagi bahan makanan tersebut. Pigmen ini secara alami terdapat dalam bahan pangan. 
c. Rasa
Dari rasa nya bahan pangan nabati dapat di bedakan dalam beberapa kategori:
· Bahan pangan nabati berasa manis, contohnya: beberapa jenis buah seperti pepaya, pear, plum,
· Bahan pangan nabati berasa asem, contohnya: asem jawa, markisa, jeruk, dll
· Bahan pangan nabati berasa pahit, contohnya: Pare, bangsa temu-temuan, sawi pahit


Pengawetan 

1. Bahan Pangan Hewani
1.Pendinginan
Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2 sampai +10 C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 sampai -24 C. Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -400 C. Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. Perbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam bahan pangan. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing), pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat kembali. Pendinginan dan pembekuan masing-masing juga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat lainya. Beberapa bahan pangan menjadi rusak pada suhu penyimpangan yang terlalu rendah.

2.Pengeringan 
pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian. Penyedotan uap air ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan.
3.Pengemasan
Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer.
4.Pengalengan
Namun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial (bukan sterilisasi mutlak), mungkin saja masih terdapat spora atau mikroba lain (terutama yang bersifat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi apabila kondisinya memungkinkan. Itulah sebabnya makanan dalam kaleng harus disimpan pada kondisi yang sesuai, segera setelah proses pengalengan selesai.

5.Penggunaan bahan kimia
Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman.

6.Pemanasan
penggunaan panas dan waktu dalam proses pemanasan bahan pangan sangat berpengaruh pada bahan pangan. Beberapa jenis bahan pangan seperti halnya susu dan kapri serta daging, sangat peka terhadap susu tinggi karena dapat merusak warna maupun rasanya. Sebaliknya, komoditi lain misalnya jagung dan kedelai dapat menerima panas yang hebat karena tanpa banyak mengalami perubahan. Pada umumnya semakin tinggi jumlah panas yang di berikan semakin banyak mikroba

 7.Teknik fermentasi
fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet sumber makanan, tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satumya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 5.0 sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkanakan muntah-muntah, diare, atau muntaber.
8.Teknik Iradiasi
Iradiasi adalah  proses aplikasi radiasi energi pada suatu sasaran, seperti pangan.  Menurut Maha (1985), iradiasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk pemakaian energi radiasi secara sengaja dan terarah.  Sedangkan menurut Winarno et al. (1980), iradiasi adalah teknik penggunaan energi untuk penyinaran bahan dengan menggunakan sumber iradiasi buatan.
2. Bahan Pangan Nabati
a.)  Pengawetan makanan dengan teknik diasinkan
  Kacang Tanah
   Asam Sunti
b.) Teknik pengawetan makanan dengan dikeringkan
Kerupuk Opak
 Kerupuk Empang
c.) Teknik pengawetan makanan dengan diasap
d.) Teknik pengawetan makanan dengan manisan
 Manisan mangga
Manisan pala

Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan. Pengolahan makanan membutuhkan ladang bersih dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan penjual daging danmenggunakannya untuk memproduksi produk makanan menarik, dapat dipasarkan dan tahan lama. Proses yang sama digunakan untuk membuat pakan hewan.
Istilah dalam memasak
· Diangin-anginkan, adalah : mengeringkan bahan makanan dengan pertolongan angin, tidak langsung kena sinar matahari, supaya rasa dan warna tidak rusak.
· Diaduk, adalah : mencampur rata bahan makanan dengan bubmbu supaya rasa menjadi satu.
· Diasap, adalah : membuat bahan makanan terbalut dengan zat asap (creosat) supaya bahan makanan tersebut tahan lama (awet), umpamanya : lidah asap, daging asap, pisang selei dan lain-lain.
· Dibakar, adalah : membuat masak bahan makanan diatas bara panas, umpamanya : sate, ikan/ayam panggang dan lain-lain.
· Dibesta, adalah : melapisi makanan dengan gula sesudah digoreng atau dipanggang, seperti: keripik pisang, kacang dan sebagainya.
· Dikikis, adalah : menghilangkan kulit tipis dengan pungngung pisau, seperti pada wortel.
· Dikukus, adalah : membuat masak bahan makanan didalam uap air dengan mempergunakan alat seperti : risapan, kukusan, dandang.
· Dimarinir, adalah : merendam bahan makanan (ikan, daging atau sayur-sayuran) dalam air masak+garam, cuka, merica, pala, cengkeh dsupaya rasa bahan makanan bertambah enak.
· Dimemar, adalah : memukul-mukul bahan makanan sampai memar tetapi tidak hancur, seperti pada laos dan sereh.
· Di pan, adalah : membuat masak bahan makanan dalam alat pembakaran (oven).
· Dirajang, adalah : mengiris bahan atau bumbu sampai tipis.
· Direndang, disangrai, disengrai, adalah : memasak bahan makanan dalam wajan dengan tidak memakai minyak.
· Ditim, adalah : memasak makanan didalam tempat yang dipanaskan oleh air mendidih, bahan makanan tak langsung kena sumber panas. Alatnya dikenal dengan nama panci tim.
· Ditumis, adalah : membuat layu atau setengah masak bahan makanan dengan ssedikit minyak goreng atau margarine.


UU tentang Bahan Pangan
            Pangan atau makanan sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin berperan dalam menungkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai semua itu perlu diselenggarakan suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan baik bagi pihak yang memproduksi maupun yang mengkonsumsi pangan serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Untuk mewujudkan sistem pengaturan, pembinaan dan pengawasan yang efektif di bidang pangan serta melindungi masyarakat dari pangan yang dapat membahayakan kesehatan diperlukan antara lain peraturan yang dimaksudkan sebagai landasan hukum pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan atau proses produksi, peredaran dan atau perdagangan pangan. Hal ini diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bagian Keenam belas pasal 109 sampai dengan pasal 112 dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. 
Dalam rangka memberikan kepastian hukum yang dinamis. Perangkat hukum tersebut hendaknya dapat menjangkau perkembangan yang akan terjadi dalam kurun waktu mendatang. Pada kedua Undang-Undang tersebut di atas, tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan antara lain tersedianya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi bagi kepentingan kesehatan manusia. Selain itu Undang-Undang ini dimaksudkan sebagai acuan dari berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pangan baik yang sudah ada maupun yang akan ditetapkan.
Undang-Undang ini memuat antara lain pokok-pokok persyaratan tentang keamanan, mutu dan gizi pangan serta ketentuan label dan iklan pangan sebagai suatu sitem standarisasi pangan yang bersifat menyeluruh serta tanggung jawab orang yang memproduksi, menyimpan, mengangkut dan atau mengedarkan pangan serta sangsi hukum yang sesuai agar mendorong pemenuhan atas ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Yang diatur dalam Undang-Undang ini bersifat pokok-pokok yang akan dijabarkan lebih lanjut oleh pemerintah, masing-masing menteri dari instansi yang terkait menetapkan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan wewenangnya.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang makanan yang ada, semua peraturan perundang-undangan di bidang pangan yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang tersebut. Namun demikian semua peraturan peraturan atau keputusan Menteri ini perlu disesuaikan dengan Undang-Undang tentang Kesehatan dan Undang-Undang tentang Pangan serta peraturan Pemerintah yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang tersebut. Ketentuan mengenai ketentuan bahan tambahan makanan yang diizinkan serta batas jumlah penggunaannya dan bahan tambahan makanan yang dilarang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Makanan. Permenkes RI ini ditetapkan pada tanggal 12 Juli 2012.
Keamanan pangan atau makanan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu industri pangan, bahkan juga untuk industri rumah tangga pangan (IRTP). Sebagaimana industri kecil pada umumnya. IRTP pun masih terbelit aneka permasalahan baik yang menyangkut teknis maupun manajerial. Jika ditelaah lebih lanjut, beberapa masalah yang berkaitan dengan Keamanan pangan diantaranya:
1. Masih ditemukannya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (penggunaan bahan tambahan yang dilarang, cemaran kimia berbahaya, cemaran patogen, masa kadaluwarsa, dsb)
2. Masih banyaknya terjadi kasus keracunan karena makanan yang sebagian besar belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya.
3. Masih rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan tanggung jawab produsn pangan tentang mutu dan keamanan pangan terutama pada industry kecil atau industri rumah tangga.
4. Masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan terutama karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnya kemampuan daya beli untuk produk pangan yang bermutu dan tingkat keamanannya yang tinggi.
Dengan segala permasalahan dan symptom yang ada, industri pangan berperan penting di dalam menunjang sektor perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan industri pangan yang juga merupakan asset pemerintah telah menyumbang output sebesar Rp. 145 triliun pada tahun 2000 (sumber data: GAPMMI). Selain itu kontribusi industri pangan dalam menciptakan lapangan pekerjaan telah membuka kesempatan bekerja pada sekitar 3.153 juta tenaga kerja Indonesia (sumber data: GAPMMI).[1]
      Peranan IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) sendiri bagi perkembangan industri adalah bahwa IRTP telah menyumbang eksport sekitar 3, 56 % dari total ekspor IKM/ Industri Kecil Menengah (sumber data: Depperindag). Keunggulan industry rumah tangga pangan ini antara lain dapat menyerap hasil pertanian (bahan baku) dalam negeri serta dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beberapa potensi yang dimiliki IKM (Industri Kecil Menengah) diantaranya:
1. Jumlahnya sangat besar yaitu memiliki sekitar 542.440 unit usaha (sumber data: Depperindag)
2. Berpotensi untuk berkembang yaitu melalui proses  teknologi modern serta dukungan bahan baku yang tersedia cukup banyak.
3. Pasar yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia
4. Aman terhadap krisis ekonomi
5. Mudah dilakuakn oleh masyarakat karena hanya membutuhkan investasi yang relative kecil (< 5 juta; tenaga kerja 3-4 orang) serta penggunaan teknologi proses yang sederhana.
6. Masing-masing daerah memiliki keunggulan komoditi spesifik yang dapat dijadikan sebagai keuntungan kompetitif (competitive advantage).
Namun sayang, kondisi IRTP di Indonesia kuranglah menguntungkan. Beberapa fakta yang mendukung hal ini, diantaranya:
1. Data lengkap mengenai IRTP yang belum tersedia. Hal ini mencerminkan masih lemahnya sistem informasi yang ada
2. Pada tahun 1988-1999 IRTP yang memperoleh Sertifikat Penyuluhan (SP) hanya sebesar 27.245 buah
3. Kebanyakan IRTP belum menerapkan CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) dengan tepat.
4. Data hasil pemeriksaan saran pada tahun 2002 menunjukkan: 13 sarana dalam keadaan baik, 351 dalam keadaan sedang dan 438 dalam keadaan kurang. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan.
5. Hasil pengujian sampel pada tahun 2002 menunjukkan TMS: penggunaan pemanis: 133 sampel, menggunakan pengawet: 128 sampel dan pewarna: 24 sampel. 
Dalam rangka menciptakan tata cara kerja yang efisien dan sesuai dengan tuntutan keadaan mutakhir maka perlu dilakukan pemetaan tugas pokok dan fungsi setiap pihak yang berhubungan dengan IRTP. Dalam hal ini Pemerintah Daerah dan Kabupaten/ Kota memiliki kewenangan sebagai berikut:
1. Menerbitkan sertifikasi produksi pangan IRT
2. Melakukan penyuluhan dan pembinaan IRTP secara berkala
3. Melakukan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi IRTP (catatan: Balai POM dapat melakukan pengawasan sarana produksi dan distribusi IRTP di wilayah kewenangannya setiap saat secara acak)
Bila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi ketentuan yang ada maka Kabupaten/ Kota c.q Dinas Kesehatan berwenang untuk:
1. Melakukan pengamanan produk IRTP di sarana setempat
2. Melakukan pelaporan kejadian pelanggaran kejadian ke balai POM setempat
3. Verifikasi oleh Balai POM
4. Tindak lanjut setelah mendapat verifikasi dari Balai POM oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
Sedangkan bila diketahui bahwa produk IRTP yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut ditemukan di Kabupaten / Kota lain maka Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota c.q Dinas Kesehatan :
1. Melakukan pengamanan produk IRTP di sarana setempat
2. Melakukan pelaporan kejadian pelanggaran ke Balai POM terkait (Balai POM tempat kedudukan IRTP yang bersangkutan termasuk “catchment area”)
3. Verifikasi oleh Balai POM
4. Tindak lanjut setelah mendapat verifikasi dari Balai POM oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota tempat IRTP berada untuk menginstruksikan kepada IRTP yang produknya TMS tersebut untuk menarik produknya dari peredaran atau menutup IRTP tersebut.